SUARA HATI BONA

Selasa, 08 Februari 2011



“ANDAI AKU JADI GAYUS TAMBUNAN”

Newsrel- pesona dari seorang Bona Paputungan menjadi kian membahana. Sebab, belum lama ini lagunya yang berjudul “andai aku jadi Gayus Tambunan” menjadi ikon dan momok tersendiri di kalangan masyarakat. Penyanyi yang punya suara khas melayu ini, dulunya adalah seorang eks napi di Lapas Gorontalo. Ia dikurung selama 7 bulan atas kasus KDRT. Di dalam sel tahanan itu, Bona merasakan betapa pahitnya hidup di Lapas. Ia pun bertekad untuk tetap tegar dan berusaha memperbaiki tingkah lakunya. Sebab, dengan cara itu ia bisa menikmati udara bebas di luar lagi.

Bona sangat prihatin dengan hukum di Indonesia. Ia membandingkan perlakuan rakyat jelata dan para koruptor di dalam tahanan. Betapa enaknya, menjadi seorang koruptor. Mereka bisa keluar- masuk tahanan dengan bebas. Bona pun hanya geleng- geleng kepala, ketika Gayus bisa mempermainkan para pejabat tinggi. Maka dari itu, Bona pun bertekad untuk menyuarakan isi hatinya lewat suara dan sajak- sajaknya.

Di dalam Lapas, Bona sering menjadi pelipur lara bagi teman- temannya. Ia menyanyi dengan penuh penghayatan. Selain itu, Bona mahir untuk menciptakan lagu. Tak terasa, Ia telah menciptakan 10 lagu. Ia pun berinisiatif, untuk mengarang lagu tentang perlakuan napi di Indonesia. Hingga akhirnya, salah satu lagunya yang berjudul Kisah Hidupku diadopsi menjadi “andai aku jadi gayus tambunan”. Ia pun bermimpi untuk membuat suatu album singlenya.

Bona yang tidak menyerah, terus berdoa kepada Tuhan agar diberi kemudahan. Akhirnya, teman Bona yang bernama Syamsul Pana bersedia membantu dengan ikhlas. Mendengar itu, Bona sangat senang dan berterima kasih. Namun Bona masih bingung akan, lokasi pengambilan video klip. Sebab, dirinya masih dalam masa tahanan. Dengan hati yang kuat, ia pun bersedia atas tawaran Syamsul. Ia pun meminta izin kepada Bapak Sunarto selaku Kepala Lapas tersebut, untuk membuat vido klip di Lapas.

Setelah mendapat izin dari Kepala Lapas, Bona dan Syamsul segera melakukan kordinasi. Pengambilan gambar dilakukan oleh Syamsul Pana dengan menggunakan handicam.Dengan usaha yang keras dari berbagai pihak. Video klip itu telah jadi. Namun, menurut syamsul video tersebut masih harus di edit lagi. Syamsul pun berinisiatif untuk menambahkan beberapa slide, dari detik- detik pembacaan vonis Gayus serta kepergian Gayus ke Bali.

Bona pun penasaran, ingin melihat dirinya beraksi di depan handicam. Alhasil, Bona pun terpukau setelah melihat video klipnya. Tetapi, Bona masih bingung dengan penyebaran video klip ini. “ Mau diapakan video ini, Syamsul”. Syamsul pun mengutarakannya dengan jawaban “Bagaimana kalau aku upload ke Youtube”.

Syamsul pun dengan segera meng-upload video ini. Selang tak berapa lama kemudian, ternyata video ini banyak yang mengunduh. Bona yang sudah bebas dari Penjara, diundang oleh salah satu TV dan Radio Swasta untuk mengisi acara.

“Kacang tak luput akan kulitnya”. Itulah makna dari seorang Bona. Mendengar dan melihat sendiri, hasil video klipnya. Bona sangat berterima kasih kepada Syamsul. Sempat akan diberikan uang, namun Syamsul menolak. Bona sangat beruntung mempunyai teman seperti Syamsul.

Melihat dan mengamati antusias masyarakat atas lagu Bona. Sempat ada kabar, kalau Bona diteror oleh salah seorang yang misterius. Orang tersebut mengaku akan mengancam keberadaan Bona serta keluarganya di Gorontalo. Bona pun sangat takut dan khawatir mendengar itu, sebab saat itu Bona sedang melakukan persetujuan dengan pihak TV Swasta. Bona pun bingung. Dengan bantuan pihak TV dan berkat keberanian Bona, dia segera melaporkan kepada polisi.

Sampai sekarang, Bona itu sungguh menakjubkan. Betapa tidak, berkat didikan yang keras di Lapas dan tekad untuk menjadi lebih baik dari hari ini membuat Bona menjadi orang yang dikenal.


Ya, itulah sosok dari Bona. Dari napi menjadi artis, dari Lapas menuju Studio TV. Dia lah, seorang Bona Paputungan.

0 komentar:

Posting Komentar

Desinger by Blogger Template