Bencana Termahal Sepanjang Zaman

Rabu, 16 Maret 2011






Masih terbayang di benak kita, betapa dahsyatnya bencana yang melanda negeri sakura beberapa pekan lalu yang terjadi di wilayah timur laut Jepang, tepatnya di Fukushima. Gempa yang berkekuatan 8.9 skala richter itu, disusul dengan terjangan tsunami telah menghancurkan beberapa bangunan bertingkat serta beberapa pusat kota.

Peristiwa tersebut sangat dirugikan oleh semua pihak, baik secara materil maupun non materil. Apalagi, Jepang saat ini sedang dalam keadaan yang meningkat perihal perekonomian. Tentunya, karena bencana tersebut beberapa perusahaan diancam gulung tikar. Di daerah Miyagi sendiri, lebih dari 39 perusahaan yang akan melakukan investasi besar-besaran. Namun, hal itu terkendala karena peristiwa tersebut.

Selain itu, badan nuklir Jepang kini sangat dirugikan dengan proyek nuklir mereka. Sebab ketika terjadinya tsunami lalu, reaktor 1 meledak. Untung saja, ledakan itu tidak separah Chernobyl di Ukraina.Untuk mencegah peristiwa seperti Chernobyl, para profesor nuklir di Jepang bekerja sama dengan para profesor nuklir di Amerika mengenai reaktor itu. Menurut salah seorang profesor di Jepang, reaktor tersebut rencananya akan disuntikkan dengan menggunakan air laut.

Ternyata, Proyek mereka tidak membuahkan hasil. Sehingga pada hari selasa yang lalu, salah satu reaktor meledak lagi. Kini, reaktor di Daiichi sudah meledak semua. Dipastikan, kawasan nuklir Daiichi sampai 20 km terkena radiasi. pemerintah Jepang pun langsung mengeluarkan ultimatum bahwa kawasan yang berada 20 km dari Daiichi terkena radiasi dan kawasan yang berada 30 km dari Daiichi dihimbau untuk tidak keluar rumah.

Melihat pernyataan diatas, maka kerugian akibat gempa dan tsunami di Jepang diyakini mencapai 100 milyar U$D atau lebih dari 880 Trilyun rupiah. Hal itu, juga masih dibawah batas prediksi. Karena, kerusakan beberapa fasilitas umum dan gedung- gedung masih belum terhitung secara merata. Pemerintah Jepang menyimpulkan bahwa,kerugian atas rumah yang rusak mencapai 20 milyar U$D dan kerugian atas fasilitas umum yang rusak mencapai 40 milyar U$D.

Jepang memang sering dilanda gempa yang begitu dahsyat. Hal ini karena, wilayah Jepang dilalui sirkum pegunungan muda pasifik. Sebelum peristiwa ini, tepatnya pada tahun 1995 di Kobe, Jepang terjadi gempa. Kerugian pun ditaksir mencapai 80 milyar U$D. Namun, jumlah kerugian tersebut masih kalah dengan peristiwa gempa dan tsunami pekan lalu. Sebagai perbandingan, bencana Badai siklon yang terjadi di Australia beberapa bulan lalu ditaksir hanya mencapai 20 U$D dan gempa yang terjadi di Chile ditaksir mencapai 40 U$D.

Semua bencana itu pasti membawa kepedihan, tangis dan kerugian. Namun,gempa dan tsunami di Jepang pekan lalu memang begitu dahsyat dan termahal sepanjang zaman.

0 komentar:

Posting Komentar

Desinger by Blogger Template